ASAHAN-TURANGNEWS.COM-Berdasarkan informasi dari masyarakat yang menyebutkan, di simpang butong rawan macat lalu lintas terutama di sore hari hingga malam, dan faktor penyebabnya adalah karena ada dugaan truk dengan tangki modifikasi keluar masuk SPBU untuk melakukan pengisian BBM bersubsidi jenis solar.
Atas informasi warga, tim wartawan mencoba melakukan investigasi di areal simpang SPBU 14.212.291Simpang Butong Air Joman, Kabupaten Asahan, Sumatera Utara, Rabu (08/10/2025) sekira pukul : 17.30 WIB.
Sebelumnya, melalui warga setempat yang berinisial "JRH" (48) tahun menyebutkan jika Manajer SPBU yang berinisial "AW", sudah mengkonsolidasikan truk dengan tangki modifikasi untuk di isi, dan Manajer selalu mengawasi dari warung kopi yang lokasinya tidak jauh dari SPBU.
"AW selaku Manajer SPBU nya selalu monitor di Warung depan SPBU itu bang, biasanya AW nongkrong dengan bos mafia BBM bersubsidi yang truknya sedang mengisi solar, dan karena ulah para oknum mafia BBM bersubsidi itulah bang salah satu penyebab macetnya lalu lintas di Simpang Butong," sebut JRH.
Mengakhiri keterangannya JRH mengatakan, "kalau abang sudah di lokasi SPBU14.212.291 Simpang Butong Air Joman, abang perhatikan truk yang baknya ditutup dengan terpal, coba abang monitor lamanya truk itu mengisi, biasanya jika antrian sudah mulai pancang truk itu akan bergerak keluar bang, namun tidak butuh waktu lama truk itu akan ikut antrian lagi bang," Pungkasnya.
Atas informasi yang cukup detail, akhirnya tim wartawan pun tiba dilokasi SPBU14.212.291 Simpang Butong Air Joman, dan benar kondisi di sekitar jalan lintas Simpang Butong Macat total, diduga kemacetan lalu lintas dampak antrian mobil dan truk yang berniat isi BBM bersubsidi jenis solar, dan tim wartawan pun mengamati truk yang sedang ngantri dan yang sedang melakukan pengisian solar di SPBU14.212.291 Simpang Butong Air Joman.
Tim curiga dan monitoring truk Colt Diesel yang berwarna kuning dengan bak ditutup terpal warna hitam, sebelumnya truk tersebut sudah bergerak keluar dari SPBU setelah melakukan pengisian, namun kira-kira 30 menit berlalu truk tersebut kembali mengantri di SPBU.
Atas dugaan kecurangan Manajer SPBU yang diduga main mata dengan oknum mafia BBM bersubsidi jenis solar, seorang Aktivis di Asahan berinisial "Efendi Harahap" saat dimintai pendapatnya terkait SPBU nakal, kepada tim wartawan mengatakan, "kegiatan dugaan penimbunan BBM bersubsidi jenis solar seperti di SPBU 14.212.291 Simpang Butong Air Joman itu tidak bisa dibiarkan, sebab sudah banyak membuat warga resah, karena petugas pompa di SPBU itu juga melayani pertalite yang juga menggunakan Djerigen dengan modus surat rekomendasi, jadi perdjerigennya itu anak pompa mendapat Rp.10 ribu, tapi kita tidak tahu yang sepuluh ribu/Djerigen itu berapa anak pompa mesti setor ke Manajer, mustahil kalau tidak setor," sebutnya.
"Jalan satu-satunya untuk membuat para pengusaha SPBU jera yah laporkan dugaan kecurangan mereka ke BPH MIGAS di pusat, sampaikan detail temuan tim wartawan, saya yakin jika BPH MIGAS akan bertindak, dan kemungkinan terburuknya bisa sanksi pemblokiran SPBU," pungkas Efendi Harahap mengakhiri keterangannya.
Sementara "AW" selaku Manajer SPBU 14.212.291 Simpang Butong Air Joman, hingga berita terbit belum bisa di konfirmasi, melalui salah satu petugas pompa di dapat informasi jika "AW" sudah balik ke rumah dan tidak tahu apakah malam ini kembali atau tidak ke SPBU.
"Bang AW nya sudah balik bang, ada apa ? Jika harus ketemu dengan Bang AW yah kembali besok lah bang, kalau malam ini saya tidak tahu bang AW nya balik lagi atau tidak kemari," sebut petugas pompa yang mengenakan kaos oblong dan celana seragam SPBU.
Kiranya setelah terbit berita ini, pihak SPBU 14.212.291 Simpang Butong Air Joman dapat memberikan penjelasan resmi terkait dugaan penimbunan BBM bersubsidi jenis solar, yang diduga seringkali dilakukan oleh petugas pompa yang diduga atas izin AW sebagai Manajernya. (SB).