terkini


Seleksi Vendor di Tubuh PTPN IV Diduga Ada Unsur KKN, Berdampak Semaknya Areal TM KS Karena Tidak Tembus Rotasi dan Pekerja Telat Gajian.

, Juni 13, 2025 WIB Last Updated 2025-06-14T04:21:04Z

Keterangan Photo : Kondisi Tanaman Kelapa Sawit Milik PTPN IV Regional 1 (Kiri), dan Dua Asisten Afdeling Saat Dikonfirmasi Wartawan Ini Dilapangan. 


SUMUTBRANTAS.COM-ASAHAN-Adanya dugaan diloloskannya Vendor/Rekanan Kerja/Pemborong yang direkrut oleh Panitia Pengadaan Barang/Jasa yang dibentuk oleh Manajemen PTPN IV, khususnya di tubuh PTPN IV Regional 1 diduga ada unsur main mata atau kongkalikong, yang berdampak tidak profesionalnya dalam menjalankan kegiatannya, alhasil di hampir semua areal Tanaman Kelapa Sawit dan Tanaman Karet Produktif kondisinya sangat memprihatikan.


Hal tersebut diungkapkan oleh Maulana Annur (Aan) yang merupakan salah satu Pengamat dan Pemerhati Perkebunan milik BUMN termasuk PTPN IV, terkhusus PTPN IV Regional 1 Wilayah Distrik Asahan, Sabtu (14/06/2025) sekira pukul : 09.00 WIB, saat ketemu dengan wartawan ini di Warung Sarapan Pagi jalan Kartini Kisaran.


Menurut Aan, Panitia yang menseleksi Rekanan Kerja adalah pihak yang paling bertanggungjawab terhadap hasil kinerja yang dilakukan para pemenang tender, di Kantor Direksi PTPN IV PalmCo khususnya di Regional 1. 


"Karena pihak seleksi yang dihunjuk Region Head (RH) PTPN IV yang melakukan proses pengadaan, mulai dari perencanaan, pengumuman, evaluasi penawaran, hingga penunjukan pemenang, dan yang sangat kita sesalkan adalah adanya dugaan para pemenang tender adalah Vendor yang hanya bisa menservis pihak Kandir, namun tidak dengan para pekerja dilapangan," sebut Aan.


Menurut Aan lagi, "kalau kita kaji ulang Pemahaman dari seleksi pihak Vendor oleh Panitia Seleksi bukankah untuk mendapatkan hasil kerja yang berkualitas dengan harga yang kompetitif dari vendor yang terpercaya, namun realisasinya banyaknya ditemukan areal TM Produktif yang sangat memprihatikan, dengan kondisi tanaman yang tumbuhi semak belukar karena rotasi pemeliharaan tidak tembus setiap bulannya," ungkap Aan lagi.


Masih menurut Aan, para Asisten Afdeling yang arealnya rata-rata ditemukan semak, ketika dikonfirmasi selalu menjawab dengan alasan karena para pekerja BHL (Buruh Harian Lepas) yang masuk kerja selalu tidak sesuai dengan luasan yang akan dikerjakan, dan itu bisa terjadi dikarenakan para BHL selalu telat menerima upah disetiap bulannya.


Sebelumnya, saat wartawan ini mencoba melakukan konfirmasi ke dua orang Asisten Afdeling, yang kondisi arealnya semak karena tidak tembus rotasinya mengatakan, "bagaimana kita bisa mengerjakan tepat rotasi bang, tenaga kerja yang masuk jauh dari yang kita harapkan, karena gaji PHL seringkali telat hingga hampir tiga bulan, begitu dibayar juga hanya Panjar (digantung=tidak lunas-Red)," ungkapnya yang minta supaya identitasnya di rahasiakan.


Senada di sampaikan oleh "RR" (63) tahun ke wartawan ini, sebelumnya "RR" merupakan salah satu pelaku Vendor lokal, kepada wartawan ini menjelaskan, "kebijakan PalmCo PTPN saat ini sangat tidak pro ke pengusaha lokal seperti kami, karena yang diloloskan panitia seleksi di Kandir diduga hanya yang dekat dengan para tim Seleksinya saja, jadi walaupun kami para pengusaha lokal selama ini berupaya bekerja baik dan selalu tepat waktu bayar pekerja, namun ada dugaan karena kami tidak bisa menservis pihak Kandir maka kami tidak diloloskan," pungkasnya.


Hingga berita terbit, wartawan ini belum berhasil mendapatkan penjelasan resmi dari pihak PTPN IV Regional 1, kiranya setelah berita ini terbit pihak yang berkompeten dapat memberikan informasi resmi untuk disampaikan ke seluruh Masyarakat luas. (SB).

Komentar
Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE. #JernihBerkomentar
  • Seleksi Vendor di Tubuh PTPN IV Diduga Ada Unsur KKN, Berdampak Semaknya Areal TM KS Karena Tidak Tembus Rotasi dan Pekerja Telat Gajian.

Terkini